Sejak
awal pernikahanku 11 tahun yang lalu,aku selalu meminta pada suamiku
untuk berhenti merokok. Namun setiap aku meminta,setiap itu pula suamiku
selalu berkata," ...hanya 4 batang sehari koook...tidak banyak..!"
Awalnya
setahun kebelakang,dia mulai merasa tdk enak badan,panas,maag sering
kambuh dan sakit badan.Setiap diajak ke dokter dia selalu menolak dan
minta dibelikan obat ke apotik untuk mengobati maag,demam dan sakit
badannya.Kuikuti saja maunya.Sampai kemudian 4 bulan yg lalu,dia panas
tinggi,mual,pusing dan sesak.Kupaksa dia berobat dan mengancam aku mau
pergi kali dia tidak mau diajak berobat.
Akhirnya
dia mau. Pengobatan pertama,dia.mendapat beberapa macam obat,termasuk
obat maag dosis tinggi. 2Hari kemudian maagnya sembuh tapi mengeluh
dadanya masih sakit dan sesak. Berobat kedua dia diberi vitamin untuk
sendi dan obat untuk ototnya agar rileks.Sejak minum obat itu dia jadi
tidak bs tidur,tapi sakitnya tetap tidak berkurang. Berobat ketiga,
ganti obat tapi tetap tidak menghilangkan sesak di dadanya.
Berobat
ke 4 akhirnya dokter merujuk untuk rontgen. Siang sepulang ngajar
langsung ke sana, sorenya balik lagi ke dokter. Diagnosisnya Bronkhitis
kronis. Dokter langsung bertanya,"rokok?"...ya,rokoklah
penyebabnya.Sejak saat itu suamiku bolak balik ke Spesialis Paru..sejak
saat itu pula suamiku tidak bisa lagi bekerja,karena jangankan
bekerja,memangku Alma yg baru berusia 2 tahunpun bisa membuatnya sesak
selama beberapa jam.
Sejak
saat itulah aku resmi menjadi tulang punggung keluarga. Menyesal?
Tidak,untukku. Mengeluh?Tidak,bagiku. Sedih? Ya, sejujurnya.Tak ada
gunanya menyesali karena semua sudah terjadi,selaku ada hikmah kebaikan
dibalik setiap kejadian termasuk kejadian ini.
Kutulis
kisah ini di FB bukan karena ingin mengeluh atau curhat,tapi aku tidak
ingin ada Syafiq yang lain,Andra yang lain dan Alma yang lain yang
mengalami menjadi anak yang kekurangan kasih dan kebersamaan dengan
sosok ibu karena ibu sering pergi karena harus menjadi tulang punggung
keluarga.
Wahai
para suami,sayangilah dirimu...jauhilah benda itu sebelum menyesal!!
Karena keitka hal itu terjadi,hanya ada satu perasaan yang akan kau
rasakan..menyesal yang tiada ujungnya...apakah kau tega menyaksikan
istrimu kehilangan jam tidurnya demi menjadikannya satu2nya waktu untuk
beres2 rumah? Ketika suami hanya bisa duduk menikmati sakit,dia akan
menjadikan waktu 24 jamnya sebagai siang...Tegakah?
Jangan!!!?
Jangan kau biarkan rokok mengambil satu2nya kesempatanmu untuk menjadi
tulang punggung keluarga...jangan biarkan anak2mu harus kehilangan
keberadaan ibunya karena ia harus mencari nafkah yang harusnya itu
menjadi tugasmu!!!! Jangan kau biarkan airmata dan peluh istrimu
bercampur dalam 24 jam hari2nya...Sudahi hari ini kegiatan
merokokmu..sayangi keluargamu...sayangi buah hatimu...sayangi
istrimu.....!!!!
Inilah
kisahku yg ingin ku bagi, karena aku tak ingin ada lagi Sri Mulyani Sri
Mulyani yang lain yang mengalaminya.Cukup aku... cukuplah hanya aku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.