Hmmm... Apa dia khilaf? Apa tidak ada jalan lain?
Aku
dan suamiku menikah setelah kami lulus kuliah 2 tahun yang lalu. Aku
merasa sangat bahagia waktu itu, meskipun kami tidak memiliki uang yang
cukup, tetapi kedua pihak orangtua tidak begitu menjunjung tinggi
materi, asalkan kami berdua saling mencintai dan ingin berjuang bersama,
pasti mereka setujui.
Karena
hal inilah, banyak pegawai lain di rumah sakit yang bekerja sama
seperti aku seorang suster, iri terhadap pernikahan kami. Mereka
bercerita kalau mereka menikah, orangtua pihak wanita pasti minta rumah
dan mobil terlebih dahulu tetapi kami tidak.
Aku dan ibu mertua pun baik dan sangat dekat karena setelah menikah aku tinggal di rumah mereka.
SEbagai
seorang suster, aku dipindahkan ke shift malam sedangkan suamiku yang
sudah selesai S2, dia mendapatkan pekerjaan di shift pagi di sebuah
perusahaan teknik yang terkenal dan keuangana kami pun menjadi lebih
baik.
Suamiku
bilang dia tidak tega melihat aku pulang malam sendiri dan takut
terjadi apa - apa, karena itulah setiap malam dia pasti menjemputku di
bawah rumah sakit. Semua suster iri aku memiliki suami ang sangat care
ini!
Namun satu hari....
Aku
lebih cepat pulang 10 menit dari jam kantor aku yang biasanya.... Aku
mendapati, mobil suamiku sudah di depan dan dia ada di dalam.. Tapi
kok...
Begitu
aku mendekat, dia sedang b3rcumbu mesra dalam mobil dengan seorang
suster yang ternyata bekerja di shift tengah malam setelah shift aku.
Aku
ngamuk dan aku langsung membuka pintu mobil dan menjambaknya keluar!!
Aku pukul dengan sekuat tenanga tanpa malu ada orang lain yang
memperhatikan pertarungan sengit kami berdua. Suamiku hanya bisa terdiam
melihat aku memukulnya sampai dia meminta ampun dan ada orang yang
merelaikan kami berdua.
Begitu pulang suamiku menjelaskan apa yang terjadi...
Awalnya
dia memang tulus hanya ingin menjemputku. Tetapi lama kelamaan, dia
kenal dengan suster ini akhirnya dia mengaku dapat puber kedua dan
mengantarnya kerja sembari menjemput aku pulang dari rumah sakit.
Tentu
saja aku marah besar! Mana ada suami yang selingkuh terus merasa masih
benar bukan!? Aku minta cerai,emang dengan gaji kecil aku gak bisa beli
bubuk susu buat putri yang sudah berusia 1,5 tahun ini? Dia mementak
aku, atas dasar apa aku mau minta cerai? Ya tentu saja perselingkuhan
ini!
Menurut teman - teman, apa yang harus aku perbuat?
@Cerpen.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.